Wednesday, 3 January 2018

Friendzone

Sore itu seperti biasa bis kota menjadi pengantar setia kami berdua.

Dia duduk disebelahku, mendengarkan musik dengan earphone terpasang rapih di telinga kecilnya yang sedikit tertutup rambut sebahu yg dibiarkannya terurai.

Aku hanya bisa memandanginya sesekali sambil tersenyum kecil melihatnya terangguk-angguk karena kantuk.

Ingin rasanya menyandarkan kepalanya dibahuku. Namun aku terlalu takut hal itu akan mengubah zona yg sudah kami sepakati berdua.

Klukk!

Dia terangguk sedikit kencang dan tanpa sadar earphone kirinya terlepas.

Kuambil dan kucoba mendengarkan lagu apa yg sedang dia nikmati.

And I will walk on water
And you will catch me if I fall
And I will get lost into your eyes.

Lagu Lifehouse mengalun sendu, rasanya pas dengan cuaca hujan seperti saat ini.

Tiba-tiba dia mengambil earphone dari tanganku, dipasangkannya ke telinga kananku, lalu menyandarkan kepalanya di pundakku.

"Ngantuk".

Samar-samar aku bisa mendengar bisikannya. Dia tetap terpejam tetapi aku bisa melihat senyum kecil dibibirnya.

Apakah zona ini akan menjadi lebih indah jika aku mengatakannya sekarang? Atau mungkin malah lenyap tak bersisa?

Dan akupun memilih tetap diam sambil terus memandangi bayangan kami berdua di kaca jendela bis kota sore itu.

#friendzone

Sosial Media: Harga Sebuah Like

Namaku Mala, aku karyawati sebuah perusahaan multinasional sekaligus mahasiswi dari perguruan tinggi swasta di Surabaya.

Seperti biasa, kamar kost menjadi surga tersendiri setelah lelah seharian kerja terus malemnya harus kuliah.
Sesampainya dikamar aku langsung tiduran tanpa mengganti baju yg seharian sudah bau keringat ditambah bau asap jalanan.

Tiba-tiba wangi aneh mulai tercium. Namun hanya sekilas terus hilang. Terjadi beberapa kali, tetapi aku positif thinking aja. Kali aja temen kostan lagi nyobain parfum baru.

Sebelum tidur, seperti biasa nyempetin buka sosmed.

"Gila!!! Nggak biasanya notif bisa sampe seratusan gini."

Aku kaget bukan main, karena biasanya paling banyak cuma belasan.
Mulai ku baca komen-komennya, dan aku jadi semakin kaget. Kakiku terasa lemas bahkan mungkin sampai lupa bernafas.

Disitu aku tersadar, ternyata aku memang sudah lupa bernafas dari satu jam yg lalu, kakiku terasa lemas karena memang sudah tidak menapak lagi. Dan bau wangi aneh tadi adalah bau wangi dari tubuhku sendiri.

"Selamat tinggal dunia, ternyata like dan komen kalian semahal ini."

##